Selasa, 02 September 2008

Bimbi Berbagi


Bimbi tertidur lemas. Perutnya sudah beberapa kali berbunyi. Matanya mengantuk.


Hari ini adalah hari pertama Bimbi berpuasa. Dari pagi dia hanya tiduran di tempat tidur.


"Bimbi, ayo mandi. Sudah jam 10, nih," bujuk ibunya. Tapi Bimbi tetap tak mau beranjak dari tempat tidurnya.


Pukul 6 sore tiba. Bimbi pun beranjak dari tempat tidurnya. Saat adzan Maghrib berkumandang di TV dan masjid dekat rumahnya, Bimbi pun segera minum dan makan. Satu gelas teh hangat, satu mangkok kolak, sepuluh potong pisang dan satu mangkok mie rebus disantapnya. Bapak dan ibunya hanya geleng-geleng melihat kelakuan anaknya.


Setelah selesai berbuka, Bimbi pun akhirnya mandi. Dia tidak ikut sholat Maghrib dengan Bapak dan Ibunya. Perutnya terlalu keras untuk ruku' dan sujud.


Selesai sholat Maghrib, Bapaknya mengajak Bimbi membeli gula ke toko Pak Kuda. Sengaja Bapaknya lewat di depan rumah keluarga Tikus yang menjadi pemulung. Di depan rumah Pak Tikus terlihat anak-anaknya yang sedang mengumpulkan barang-barang bekas yang mereka peroleh. Ada juga yang baru datang dengan membawa karung yang penuh dengan barang bekas.


"Kamu lihat, Bimbi. Keluarga Pak Tikus juga berpuasa. Tapi mereka tidak malas-malasan, khan. Mereka tetap bekerja giat," kata Bapak kepada Bimbi.

"Ah, masak mereka puasa, Pak. Mereka khan pasti capek berjalan-jalan jauh sambil membawa karung yang berat," kata Bimbi dengan tak percaya.

"Mereka miskin, Bimbi. Jangankan bulan Ramadhan, tiap hari juga mereka berpuasa. Bahkan mereka hanya makan sekali sehari."

Bimbi sangat takjub mendengar penjelasan Bapaknya. Dia sangat takjub membayangkan bagaimana keluarga Pak Tikus hanya makan sekali sehari tapi kuat berjalan dan menggendong karung yang terlihat berat tersebut. Dan yang membuat dirinya lebih takjub adalah temannya Si Tikus mampu menjadi juara kelas di sekolah tiap tahun di kelasnya.


Pulang dari toko, Bimbi segera memasukkan makanan ke dalam plastik.

"Lho, kok makanannya dimasukkan ke dalam plastik, Bimbi?" tanya ibunya.

"Iya, Bu. Aku mau kasihkan ke temanku Si Tikus. Kasihan dia makanannya cuma sedikt padahal pasti dia capai sekali sehabis mencari barang bekas seharian."

"Oooh...," kata ibunya sambil tersenyum.


Bimbi pun berlari ke rumah Si Tikus sambil membawa plastik berisi makanannya. Dan dia berjanji akan selalu mengurangi kerakusannya dan akan membagi makanannya dengan temannya yang pintar itu.
DONGENG/CERITA GRATIS UNTUK ANAK INDONESIA
DIPERSILAKAN MENGAMBIL SEBAGIAN ATAU SELURUH IDE/ISI CERITA UNTUK KEPENTINGAN SOSIAL/NON KOMERSIAL